I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Biokimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi di dalam zat
hidup (sel hidup, makhluk hidup), baik itu mokroorganisme, tanaman,
invertebrata avertebrata, hewan menyusui dan manusia. Dalam hal ini, dapat kita
ketahui bagaimana kumpulan zat hidup bercampur atau bereaksi menghasilkan zat.
yang disebut dengan zat hidup. Dan peranan biokimia ini adalah sebagai dasar
pengembangan pengetahuan dasar kedokteran, pertanian, peternakan, biologi, mikrobiologi,
dan yang lainnya, yang erat hubungannya.
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui
dalam sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan
sel manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal
ini, protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting,
sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan
yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk
memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim,
dan sebagai hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam
diantaranya: ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan
dan deret asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan
senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat
dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak)
tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun
atas rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur
siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah
di bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat
alam merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Karbohidrat sering disebut dengan sakar, yang terbentuk pada
proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal dalam penyatuan
CO2, Hidrogen, Oksigen, dan energi matahari ke dalam bentuk hayati.
Karbohidrat merupakan sumber karbon untuk sintesa biomolekul dan sebagai bentuk
energy poiimerik, dan komponen dari unsur- unsur struktural sel dan merupakan
bagian dari asam nukleat. Dan karbohidrat ini mengandung komponen utama dan
paling utama yaitu monosakarida.
Karbohidrat ini tersusun oleh tiga bagaian yaitu
polihidroksi aldehid, polihidroksi protease, dan polihidroksi keton. Karbohidrat
terdiri dari tiga bagian diantaranya monosakaraida, oligosakarida, dan
polisakarida.
Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri
atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut
organik. Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organiknya,
berupa: eter, kloroform, benzen, alcohol, bensin, dan tetra yang karena
sebagian besar tergolong gugus lipofil. Secara sederhana lipida terdiri dari
asil gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk
korotenoid, dan steroid. Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu
lemak (olive), dan minyak (oil). Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan
minyak lebih banyak diperoleh dari tumbuh- tumbuhan.
Trigliserida disebut juga lipid Netral, yang merupakan
molekul yang tidak bermutan. Sedangkan Enzim protein yang disentesis oleh sel
hidup untuk mengktalisis reaksi yang berlangsung didalamnya.
Enzim merupakan protein yang disentesis
oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh
karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang
dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan
biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi
dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
1.2
Tujuan Praktikum
Praktikum Biokimia Dasar melaksanakan parktikum sebanyak
empat judul yaitu protein dan asam amino, karbohidrat, lipida, enzim, dimana
setiap judul praktikum tersebut mempunyai tujuan masing-masing, dimana setiap
judul praktikum tersebut mempunyai tujuan masing-masing.
Adapun tujuan pada praktikum biokimia dasar yang berjudul
protein dan asam amino ada banyak. Pertama, pada kelarutan asam amino yang
bertujuan untuk melihat daya larut berbagai asam amino dalam pelarut. Pelarut
yang berbeda kedua, uji ninhidrin yang bertujuan untuk mengidentifikasi asam
α-amino. Dan yang terakhir adalah uji millon yang brtujuan untuk
mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus fendik (tirosin)
Adapun tujuan dan manfaat pada praktikum Biokimia Dasar yang
berjudul karbohidrat ada 4, yaitu: pertama, untuk mengetahui terjadinya
fermentasi yang dilakukakan oleh sel ragi. Kedua, untuk menguji adanya
karbohidrat dari beberapa bahan yang di uji (secara umum). Ketiga,
digunakan sebagai uji umum karbohidrat dapat digunakan untuk menentukan semua
macam karbohidrat.
Pada praktikum Lipida ini, sub materi yang dipraktikumkan
minggu ini ada dua. Pertama pada daya kelarutan lipida, ini bertujuan untuk
melihat daya larutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut. Kedua,
pada praktikum emulsi dari lemak bertujuan untuk mengamati keadaan emulsi dari
lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgatur.
Adapun tujuan dari praktikum enzim ini adalah untuk
mengetahui pengaruh enzim papain dalam krim santan kelapa untuk menghasilkan
minyak, dan juga untuk mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.
Manfaat yang dapat kita peroleh dari praktikum ini adalah
dengan adanya hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat
digunakan sebagi titik acuan dan bahan perbandingan didalam menjawab segala
permasalahan tentang pengujian dari bagian-bagian Biokimia Dasar tersebut,
serta masukan bagi kita semua di dalam mata kuliah biokimia tersebut, dan
menjadi syarat di dalam memenuhi tugas praktikum dan mata kuliah biokimia dasar
ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anwar M (1990), bahwa asam amino merupakan satuan penyusun
protein,berdaarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan
asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino.
Abas (1999)
Semua asam
amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan beraksi dengan ninhidrin
membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan
hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Addi Krisbyanto (2008) Protein adalah
senyawa penting menyusun sel hidup. Senyawa ini tedapat semua jaringan hidup
baik tumbuhan maupun tumbuhan. Fungsin protein sangat beragam antara lain
sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. Dalam bahasa
yunani protein berarti “pengikat satu” dan “yang utama”. Asam amino adalah satu
golongan senyawa karbon yang setidaknya Mengandung satu karboksil (-COOH) dan
satu gugusan animo (-NH2).
Allen (1998), menyatalian bahwa asirm-asam amino adalah unit
dasar dari struktur protein.
Argham (1990) Kelarutan
protein didalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain, PH, Suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik
pelarutnya.
Dryer (1993), protein dicerna sebagai asam amino penyusun ya
oleh enzim proteolitik dan peptidase yang ada didalam saluran gastroitetinal.
Dickerson (1998), asam amino merupakan suatu penyusunan protein dan dapat
dibedakan menjadi Monosakarida, disakarida, Oligosakarida.
Doohan, James (1990), menyatakan bahwa protein dapat larut
dalam air danjika dipanaskan dapat membeku.
E.Jhon (1992), Uji millon digunakan untuk menentukan larutan
benzene.
Edman (1990), menyatakan bahwa peptida dilihat dari
strukrurnya tergolong amida asam dan merupakan senyawa majemuk yang dapat
diuraikan melalui hidrolise menjadi aasam amino.
Fetien Yarid (2006), Protein
bersifat amfoter, yaitu dapat beraksi dengan larutan asam maupun basa. Daya
larut protein berbeda didalam air, asam dan basa sebagian ada yang mudah larut
. dan ada pula yang sukar laut. Apabila protein tidak larut lemak seperti eter
atau kloroform. Apabila protein dipanaskan atau diditambahkan etanol absolut
maka protein menggumpul (terkoagulasi). Hal ini diaebabkan etanol menarik
mental air yang melengkapi molekul-molekul protein.Gunsrone {1999), yang menyatakan
bahwa campuran asam amino merupakan campuran yang dapat berubah-ubah wamannya.
Semua ini tergantung pada penambahan HCL.
Jameso Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai
katalisator karena erzirn se-bagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi
kimia tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.
Jhonson (2002),menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam
ekstraksi
minyak
kelapa adalah erzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan
protein
(proteolitik)
Jaru Anwar (1999), menyatakan bahwa asam amino adalah
senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai
sifat asam basa.
Kurnia Kusnawidjaja (1993) Uji millon,
dengn percobaan millon albumia berlangsung positif, karein juga positif, tetapi
untuk gelarin negatif, jika mungkin positif lemah sekali, gelarin mengandung
sedikit sekali tirosin
Manion (1999), yang menyatakan bahwa cincin tersebut disebut
cincin ungu senyawa kompleks.
Montgomery (1996), menyatakan bahwa ekstrak ragi (bebas sel)
mempunyai kemampuan untuk mengubah glukosa menjadi etanol.
Michael (1991), menyatakan bahwa ketosa dapat dihidrasi
lebih cepat daripada aldosa sehingga diperoleh turunan furfural yang
selanjutnya berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompelks merah.
Nuryani (1998), yang menyatakan bahwa apabila beberapa
monosakarida seperti glukosa fruktosa dan manosa diragikan maka akan terbentuk
etil alcohol dan CO2.
III. MATERI DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat Praklikum Biokimia Dasar ini
mengenai protein dan asam amino, karbohidrat, lipida, dan enzim dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret 2014 sampai dengan 11
April 2014 WIB s/d selesai, yang bertempat di Laboratorium Kimia Dasar ( UMIPA ) Universitas
Jambi.
3.2 Materi
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biokimia
dasar ini adalah HCl 0,1 N, NaOH 0,1 N, etanol, kloroform, asam- asam amino
(glisin, lisin, glutamat, dan alanin masing- masing 30 gram), asam amino
(tirosin, histidin,
arginin,
dan tritofan masing-masing 1 gram/ liter ), larutan Ninhidrin sebanyak 2 gram/
liter, asam sulfat 10 gram/ liter, HCL 1 N, NaNO3 50 gram/ liter, NaCO: l0
grarn/ liter, es batu, asam-asam amino sampel (glisin, tirosin, histidin,
arginin, dan triptofan masing- masing 3 ml), Fenol l0 tetes, NaNO3
10 tetes, pereaksi millon 10 tetes, air, larutan aquades, larutan monosakarida,
ragi (yeast), NaOH, iarutan iod 5 mmol/ liter, selulosa 10 ml, glikogen, pati,
larutan inulin 200 ml, larutan asam sulfat pekat l0 tetes, alfanaftol l0 tetes,
asam amino polisakarida (fruktosa dan glukosa), sari jeruk, sari tebu, sari nanas,
sari ubi kayu, air cucian beras, asam-asam lemak (butirat, stearat, dan asam
oleat), lemak dan minyak (lard, butter, margarin, olive, keju), fosfolipida
(lesitin telur), kolesterol (santan kelapa), pelarut (aseton, alkohol,
kloroform, dan eter), minyak parafin, minyak kelapa,HCl encer, soda botol, buah
pepaya muda, lesitin telur ayam, dan krim santan kelapa.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum tersebut adalah
tabung reaksi, beker glass, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur,
erlenmeyer, penjepit tabung reaksi, penangas air, spritus (pembakar), tabung
fermentasi (peragian), kertas saring, pipet pengencer, neraca analitik,
tissue.
Kelarutan
asam amino,alat dan bahan yang digunakan adalah Tabung
reaksi,beker glass,batang pengaduk.Sedangkan bahan yang digunakan HCL, NaOH, Etanol, Kloroform, dan Asam amino.
3.3
Metoda
Adapun metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Protein dan Asam Amino
Kelarutan
Asam Amino cara kerjanya yaitu :
Siapkan 5 buah tabung reaksi yang di isi dengan pelarut :
HCL, NaOH, etanol, klorofrom dan air (masing- masing 3 ml). Larutkan 0,5 gram
asam amino ke dalam masing-masing pelarut tersebu gunakan pengaduk bila pertu
catat bagaimana hasilnya dan bagaimana kesimpulan saudara
Uji
Ninhidrin cara kerjanya yaitu :
Masukan 2 ml asam amino yang akan diidentifikasi ke dalam
tabng reaksi denan pH netral. Tambahkan pereaksi Ninhidrin. Didihkan selama 2
menit dalam penangas air. Amati wama hasil reaksi tersebut dan simpulankan
hasil pengamatan anda.
Uji
Millon cara kerjanyayaitu :
Siapkan larutan asam amino yang akan didentifikasi ke dalam
tabung reaksi masing-masing 1 ml. Tambahkan 5 tetes pereaksi Millon dan
didihkan selama l0 menit dan tamalrkan 5 tetes NaNO3. Amati warna
hasil reaksi dan beri kesimpulan dari pengamatan anda.
Karbohirat
Peragian cara kerjanya
yaitu :
Masukan larutan monosakarida kedalam sabuah
tabung reaksi, kemudian tambahkan sedikit ragi, kocoklah sehingga terjadi
suspensi, kemudian suspense tersebut dimasukan kedalam sebuah tabung peragian.
Biarkan sejenak pada suhu 300 C (suhu kamar) sehingga
terbentuk CO2. Tambahkan NaOH kedalam suspensi (sehingga CO2
yang terbentuk hilang) tersebut. Kemudian kerja 1 sampai dengan 4 juga
dilakukan tanpa menggunakan ragi (sebagai blangko).
Uii lod cara kerjanya yaitu :
Masukan Larutan yang diuji (pati)kedalam
tabung reaksi. Tambahkan HCL encer, selanjutnya tambahkan lagi 2 tetes
lod. Sebagai blangko lakukan prosedur 1 dan 2 tanpa menggunakan larutan yang
diuji (diganti dengan aquades). Lalu bandingkan warna yang terjadi antara yang
menggunakan larutan uji (pati) dengan menggunakan blangko (aquades).
Uji Molisch cara kerjanya yaitu :
Siapkan 6 buah tabung reaksi yang
masing-masing disi 2 ml sari jeruk, nanas, tebu, ubi kayu, air cucian beras dan
air (sebagai blangko). Pada masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 2
tetes alfanaftol. Kemudian dengan hati-hati ditambahkan pada masing-masing
tabung reaksi tersebut dengan 1 ml melewati dinding dalam sehingga terbentuk
dua lapisan. Amati dengan seksama setiap perubahan warna pada batas kedua
cairan tersebut (pada masing-masing larutan yang diuji).
Lipida
Daya
Kelarutan Lipida cara kerjanya yaitu :
Periksalah larutan lipida dan asam- asam lemak dalam air dan
pelarut-pelarut di atas, catat perbedaan di antara gugus-gugus utama lipida.
Teteskan 1 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering.
Amati pembentukan suatu noda lemak yang jernih. Masukan 1 ml air, tambahkan
lipida yang telah dilarutkan dalam etanol kedalam tabung reaksi. Catat penampakan
laruta segera setelah pencampuran dan setelah dibiarkan beberapa menit.
Masukkan air 3 ml kedalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaifiin
(olive) kedalam 2 tabung reaksi tersebut. Tarnbahkan lagi larutan lesitin
kedalam salah satu tabung reaksi yang lain. Lalu kocok campuran dengan baik dan
bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.
Emulsi
dari Lemak cara kerjanya yaitu :
Gunakan 4 tabung reaksi yang masing- masing berisi kurang
lebih 5 ml air. 1 tetes minyak paraffin, 1 tetes HCL yang encer, 1 tetes minyak
kelapa 1 tetes soda Lalu amati apa yang terjadi dan jelaskan keadaan
masing-masing tabung reaksi tersebut.
Enzim
Metoda yang digunakan pada praktikum Enzim yaitu : pada
penyediaan getah buah pepaya muda yaitu pertama buah pepaya muda ditorehkan
dengan alat tahan karat (pisau carter) yang terlebih datrulu diolesi atau
disterilkan dengan alkohol 70 % dan dip[iarkan pada nyala bunseru getah yang
keluar ditampung sesuai dengan kebutuhan.
Pada penyedian getah buah pepaya pada krim santan kelapa
yaitu pertama kedalam 100 ml krim santan kelapa ditambahakan 3 ml getah buah
papaya kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasikan ke dalam
inkobator pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja
kerja saudara dengan alkohol 70% srrat akan melakukan percobaan dan lakukan
juga perlakuan tanpa penambahan getah pepaya (sebagai kontrol).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Protein
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui
dalam sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan
sel manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal
ini, protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting,
sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan
yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk
memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim,
dan sebagai hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam
diantaranya: ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan
dan deret asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.
Uji Ninhidrin
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri
yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama.
Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi
dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam
amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam
asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan
tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain
Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin.
Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang
beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin.
Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan
golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari
ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu
valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin.
Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia
sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan,
kami mendapat hasil sebagai berikut :
Asam Amino
|
Waktu Setelah Pencampuran
|
Waktu
|
Warna Setelah di Panaskan
|
Glisin
Tirosin
Histidin
Arginin
Triptopan
|
Ungu
Bening
Ungu Pekat
Jingga
Kuning Muda
|
01:08:53
01:02:95
02:00:00
01:23:20
01:00:45
|
Ungu Pekat
Ungu Tua
Purple
Purple
Biru Pekat
|
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang uji
ninhidrin dapat dibuktikan bahwa ninhidrin senyawa oksidator kuat bereaksi
dengan tri9ptofan dan tyrosin karena ph dari protein tersebut mencapai 4-8.
Sedangkan pada glisin, arginin, dan histidin perubahan warna yang terjadi
menunjukan bahwa asam-asam amino ini bereaksi dengan ninhidrin, hal ini sesuai
dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi
dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Reaksi yang paling
umum digunakan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil
hidroplisisnya. Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk
mengetahui adanya asam amino atau mengetahui adanya pelepasn protein oleh
cairan tubuh.
Menurut Novita (2009) uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan
asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida.
Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang
terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya
protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu. Sedangkan menurut Riawan
(1990) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi
antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein
akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam
molekul protein.
.
4.2 Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan
senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat
dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak)
tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun
atas rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur
siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah
di bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat
alam merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Peragian
Larutan Monosakarida 2ml
|
Ditambah Ragi
|
Ditambah NaOH
|
Glukosa
|
Putih Susu
|
Putih Susu Pekat
|
Fruktosa
|
Putih Susu
|
Jernih Bening
|
Tidak terbentuknya Co2, karena suhu
atas 30 C, ragi mngendap warna larutan di bawah keruh. Sedangkan diatas bening.
Hal ini tidak sesuai dengan prinsip karena adanya pengaruh suhu. Beberapa
monosakarida seprti glukosa, fruktosa dan manosa yang juga disebut ”
Zhimoheksosa”.
Hasil dari percobaan ini yaitu Co2
tidak dapat membentuk pada suhu 300C, karena pada saat praktikum berlangsung
suhu diatas 300C, yang terjadi perubahan hanya terbentuk endapan dari bagian
bawah dan larutan bagian atas agak bening.
Pada praktikum peragianlarutan monosakarida seperti glukosa
dan fruktosa jika ditambahkan sedikit ragi maka larutan tersebut akan berwarna
putih susu dan bening, dan bila ditambahkan NaOH 0,5 N maka larutan glukosa
berwarna putih susu dan jernih bening. Hal ini sesuai dengan pendapat Ket
(2001) yang menyatakan monosakarida merupakan satuan karbohidrat yang
paling sederhana, monosakarida tidak bisa dihidroksis menjadi karbohidrat yang
lebih kecil.
Uji Iod
Selulosa + HCl + iod
Putih kekuningan
Aquades tetap putih
bening
Ini disebabkan oleh, selulosa merupakan
karbohidrat. Sesuai dengan bukunya Grindra yang berjudul Biokimia 1, bahwa
karbohidrat atau zat yang mengandung karbohidrat akan mengalami perubahan
warna.
5 ml Pati Ditambahkan
|
5 ml Akuades Ditambahkan
|
3 ml Hcl Encer
|
3 ml Hcl Encer
|
2 Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
|
2 Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
|
Warna : Biru Pekat
|
Warna : Biru Bening Jernih
|
Tabel
3. Hasil Pengamatan Uji Iod
Pernyataan diatas dapat disimpulakan dengan pernyataan
Frikson (1998) yang menyatakan bahwa pati direaksikan dengan larutan iod maka
menghasilkan pati biru dan apabila glikogen dan pati terhidrolisis sebagian
akan membentuk warna merah coklat.
Dan juga menurut (Harold, 2003), yang menyatakan bahwa hanya patilah yang menunjukkan
reaksi positif bila direaksikan dengan iondin. Hal ini disebkan karena dalam
larutan putih, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar