LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
OLEH :
LUQMAN HAKIM
E10013041
A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas
segala rahmat dan karuniaNya,sehingga penulis dapat menyusun laporan mingguan
Praktikum Biokimia dengan judul Karbohidrat dan sub-judul Peragian dan Uji
Molisch ini.
Laporan Praktikum mingguan ini di buat oleh penulis berdasarkan
hasil praktikum kedua yang telah dilaksanakan.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan mingguan ini masih
terdapat kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kebaikan di masa mendatang. Semoga laporan mingguan ini
bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Jambi, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
i
DAFTAR
..........................................................................................................
ii
PENDAHULUAN.............................................................................................
1
Latar
Belakang.................................................................................
1
Tujuan dan Manfaat.........................................................................
2
TINJAUAN
PUSTAKA.....................................................................................
3
METERI DAN
METODA..................................................................................
7
Waktu dan
Tempat...........................................................................
7
Materi...............................................................................................
7
Metoda.............................................................................................
7
HASIL DAN
PEMBAHASAN...........................................................................
9
PENUTUP.........................................................................................................
12
Kesimpulan......................................................................................
12
Saran................................................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................
13
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan senyawa
orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi
menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak) tidak
dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun atas
rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di
bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam
merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Karbohidrat sering disebut dengan sakar, yang terbentuk pada
proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal dalam penyatuan
CO2, Hidrogen, Oksigen, dan energi matahari ke dalam bentuk hayati.
Karbohidrat merupakan sumber karbon untuk sintesa biomolekul dan sebagai bentuk
energy poiimerik, dan komponen dari unsur- unsur struktural sel dan merupakan
bagian dari asam nukleat. Dan karbohidrat ini mengandung komponen utama dan
paling utama yaitu monosakarida.
Karbohidrat merupakan komponen penting pada beberapa senyawa
seperti dinding sel tanaman bakteri, mukopolisakarida kulit dan jaringan
pengikat pada hewan. Karbohidrat dibagi atas monosakarida seperti
fruktosa" glukosa, manosa galaktosa dan sebagainya.Komponen gula yang
terdiri 6 atom C, disakarida (2 komponen monosakarida), oligosakarida (3-6
komponen monosakarida) ditentukan juga oleh gugus yang karakteristik sebagai
aldoheksosa atau ketoheksosa. Monomer monosakarida merupakan senyawa aldosa
atau ketosa yang dinamakan sesuai dengan jumlah karton pada eantainya. Mengenai
struktur senyawa karbohidrat dikenal sistem terbuka dari E. Fischer, terfutup
dari Tollens, dan berbanding yang diproyeksikan dari Harworth. Pembagian
selengkapanya dari karbohidrat adalah sebagai berikut monosakarida disebut juga
gula sederhana diosa, triosa, tetrosa dan pentosa (arabinosa, xylosa dan
ribosa), heksosa (glukosa, fruktosa galaktosa dan manosa). Kedua oligosakarida
yaitu di, tri, tera, penta dan heksasakarida (disakarida terdiri sukrosa
maltosa, laktosa), dan ketiga polisakarida yaitu amilum, glikogen, dekstrin,
dan selulosa.
Karbohidrat ini tersusun oleh tiga bagaian yaitu polihidroksi
aldehid, polihidroksi protease, dan polihidroksi keton. Karbohidrat terdiri
dari tiga bagian diantaranya monosakaraida, oligosakarida, dan polisakarida.
Asam amino merupakan senyawa organik yang mengandung gugus amino
dan karboksil. Alam amino umumnya mudah larut dalam air, dan hanya sedikit atau
bahkan tidak larut dalam pelarut organik, dan titik leburnya sangat tinggi Asam
amino dibebaskan dari ikatan peptida pada hidrolisi enzim (protease) atau asam,
dan asam amino dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan cara
kromatografi. Semua asam amino mengandung gugus fungsional yang dapat bekerja sebagai
asam atau basa tergantung pada pH lingkungan. Dalam protein terdapat proses
denaturasi yang berkaitan dengan tergantungnya ikatan atau interaksi kimiawi
antar molekul.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari Praktikum Biokimia ini yang berjudul Karbohidrat
berdasarkan sub judul Peragian dan Uji molisch adalah pada Peragian untuk
mengetahui terjadinya fermentasi yang di lakukan oleh sel ragi dan pada Uji
molisch digunakan sebagai uji umum Karbohidrat (dapat digunakan untuk
menentukan semua macam Karbohidrat.) Manfaat dari praktikum ini adalah bahwa
kita dapat mengenal bentuk-bentuk reaksi dari larutan yang telah di reaksikan
dengan berbagai macam bahan yang mengandung karbohidrat.
TINJAUAN PUSTAKA
Nelson (2009), produk utama karbohidrat adalah karbondioksida,
hidrogen, metan, asam lemak rantai pendek yang mudah menguap.
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang
dilakukan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah tes Molisch. Ketika
ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut
mengandung karbohidrat atau tidak, tes ini bisa dilakukan untuk menentukan
adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direksikan dengan alphanaftol dan asam sulfat
pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen
dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang
kemudian dikombinasikan dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna
(Pratana, 2003).
Jhonson (2002),menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam
ekstraksi
minyak kelapa adalah
erzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan protein
(proteolitik).
Atmakusumah (2001), menyatakan bahwa apabila pada larutan
terdapat gelembung-gelembung gas itu berarti larutan tersebut mengandung
karbohidrat dan jika larutan tersebut tidak mengalami reaksi gelernbung gas
maka itu artinya larutan itu tidak mengandung karbohidat.
Aleksaabert (2002), yang menyatakan bahwa pada uji percobaan
kelarutan dan percobaan molisch Amilum dan Glukosa yang ditambatrkan Alfanatol
dan
Asam sulfat hasilnya akan terbentuk cincin yang berwama ungu
pada dasar tabung yang mana itu membuktikan arnilum dan glukosa mengandung
karbohidrat.
E, Jhon (2005), menyatakan bahwa uii millon digunakan untuk
menentukan larutan berwarna atau endapan merah.
F.iksons (2008), yang menyatakan bahwa pati direaksikan dengan
larutan iod maka menghasilkan pati biru dan apabila glikogen dan pati
terhidrolisis sebagian akan membentuk warna merah-coklat.
Hartadi (2001), menyatakan bahwa karbohidrat yang penyusun
utamanya glukosa, lalu dioksidasi menjadi monosakarida atau disakarida lain
atau disimpan sebagai cadangan makanan sebagai glikogen.
H, Karts Charick (2004), menyatakan bahwa pada tanaman rumputan
tropic seperti tebu senyawa pertam dihasilkan dari fraksi CO2 bukan
3- P gliserat melainkan senyawa karbiksilat beratom C 4 buah.
Karlson (2001), menyatakan bahwa pada sakarida dapat mengandung
hanya satu jenis unit monosakarida (homo polisakarida) seperti pati, glikogen,
selulosa kitin (beberapajenis monosakarida heteropolisakarida) dan insulin.
Montgomery (2009), menyatakan bahwa ekstrak ragi (bebas sel)
mempunyai kemampuan untuk mengubah glukosa menjadi etanol.
Manion (2001), yang menyatakan bahwa cincin tersebut disebut
cincin ungu senyawa kompleks.
Michael (2006), menyatakan bahwa ketosa dapat dihidrasi lebih
cepat daripada aldosa sehingga diperoleh turunan furfural yang selanjutnya
berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompelks merah.
Nuryani (2005), yang menyatakan bahwa apabila beberapa
monosakarida seperti glukosa fruktosa dan manosa diragikan maka akan terbentuk
etil alcohol dan CO2.
Roogers (2000), meyatakan bahwa apabila asam sulfat (K2SO4)
pekat akan menghidrolisis ikatan glikosida (dari polisakarida) maka akan
dihasilkan monosakarida yang serlanjutnya terjadi dehidrasi menjadi furfural
dan turunanya.
Berbagai senyawa yang termasuk kelompk karbohidrat mempunyai molekul
yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang memiliki
berat molekul 90 hingga senyawa yang memiliki berat molekul 500.000 bahkan
lebih. Berbagai senyawa tersebut dibagi kedalam tiga golongan, yaitu golongan
monosakarida, golongan olisakarida, dan golongan polisakarida. Monosakarida
terdiri atas beberapa atom saja dan tidak dapat diuraikan secara hidrolisis
dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling
sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Gliseraldehide dapat
disebut aldotriosa karena terdiri atas 3 karbon dan mempunyai gugus aldehide.
Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas 3 atom karbon dan
mempunyai gugus keton (Supriyanti, 2005).
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan
suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan, glukosa terdapat pada buah-buahan,
madu lebah, dalam darah manusia. Didalam dunia perdagangan dikenal sirup glukosa,
yaitu suatu larutan glukosa yang sangat pekat, sehingga mempunyai viskositas
atau kekentalan yang tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum melalui
proses hidrolisis dengan asam. Monosakarida lainnya adalah fruktosa, fruktosa
terdapat pada madu lebah. Fruktosa merupakan suatu ketohektosa yang mempunyai
sifat memutar kekiri dan karenanya disebut levulosa. Fruktosa memiliki rasa
yang lebih manis dibandingkan dengan glukosa dan sukrosa. Monosakarida yang
jarang terdapat bebas dialam adalah galaktosa, yang umumnya berikatan dengan
galaktosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu (Poedjiadi,
2005).
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri atas dua buah atau
lebih monosakarida yang dengan pengaruh asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisa
menjadi bentuk-bentuk monosakarida penyusunnya. Oligosakarida merupakan
karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan tiga hingga sepuluh
monosakarida. Bila senyawa ini terdiri dari dua monosakarida penyusun, disebut
disakarida, dan apabila terdiri dari tiga penyusun disebut trisakarida, apabila
terdiri dari empat penyusun disebut tetraosa dan demikianlah seterusnya.
Contohnya adalah sebagai berikut ini; stakiosa, sukrosa, sakarosa, maltosa, dan
laktosa (Ronditasyah, 2009).
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih
kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas
banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa
lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna
putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak
bersifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu
hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan
membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya
adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 2005) .
MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat Praklikum Biokimia Dasar ini
mengenai Karbohidrat dan asam amino dilaksanakan pada hari senin
tanggal 1 April 2013 pukul 12.00 WIB s/d selesai, yang bertempat di
Laboratorium Kimia (MIPA) Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas
Jambi.
Materi
Peragian
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada uji peragian adalah
larutan monosakarida, ragi (yeast), NaOH, akuades, tabung reaksi dan tabung
fermentasi.
Uji Molisch
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada uji uji molisch
adalah asam sulfat pekat ,sari jeruk, sari nanas, sari tebu,sari ubi kayu,air
cucian beras, air, alfanftol (50g/l etanol) dibuat saat akan digunakan,tabung
reaksi, pipet tetes dan penangas air.
Metoda
Peragian
Peragian cara kerjanya adalah sebagai berikut pertama masukkan
larutan monosakrida ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan sedikit
ragi. Lalu kocoklah sehingga terjadi suspensi, kemudian suspensi tersebut
dimasukkan ke dalam sebuah tabung peragian, biarkan sejenak pada suhu 30o c (suhu kamar) sehingga terbentuk CO2, lalu
tambahkan NaOH ke dalam suspensi tersebut (sehingga CO2 yang
terbentuk hilang)
Reaksi : CO2 + 2 NaOH Ã Na2CO3 + H2O
Kemudian cara kerja
(1) s/d (4) juga dilakukan tanpa menggunakan ragi (sebagai blangko).
Uji Molisch
Uji molisch cara kerjanya adalah sebagai berikut pertama Siapkan 6 buah tabung reaksi yang
masing-masing disi 2 ml sari jeruk, nanas, tebu, ubi kayu, air cucian beras dan
air (sebagai blangko). Pada masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 2
tetes alfanaftol. Kemudian dengan hati-hati ditambahkan pada masing-masing
tabung reaksi tersebut dengan 1 ml melewati dinding dalam sehingga terbentuk
dua lapisan. Amati dengan seksama setiap perubahan warna pada batas kedua
cairan tersebut (pada masing-masing larutan yang diuji).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peragian
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan senyawa
orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi
menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak) tidak
dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun atas
rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di
bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam
merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Peragian
Larutan Monosakarida 2ml
|
Ditambah Ragi
|
Ditambah NaOH
|
Glukosa
|
Putih Susu
|
Putih Susu Pekat
|
Fruktosa
|
Putih Susu
|
Jernih Bening
|
Tidak terbentuknya Co2, karena
suhu atas 30 C, ragi mngendap warna larutan di bawah keruh. Sedangkan diatas
bening. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip karena adanya pengaruh suhu.
Beberapa monosakarida seprti glukosa, fruktosa dan manosa yang juga disebut ”
Zhimoheksosa”.
Hasil dari percobaan ini
yaitu Co2 tidak dapat membentuk pada suhu 300C, karena pada saat praktikum
berlangsung suhu diatas 300C, yang terjadi perubahan hanya terbentuk endapan
dari bagian bawah dan larutan bagian atas agak bening.
Pada praktikum peragian larutan monosakarida seperti glukosa dan
fruktosa jika ditambahkan sedikit ragi maka larutan tersebut akan berwarna
putih susu dan bening, dan bila ditambahkan NaOH 0,5 N maka larutan glukosa
berwarna putih susu dan jernih bening. Hal ini sesuai dengan pendapat Ket
(2001) yang menyatakan monosakarida merupakan satuan karbohidrat yang
paling sederhana, monosakarida tidak bisa dihidroksis menjadi karbohidrat yang
lebih kecil.
Uji Molisch
Pada Uji Molisch yang bertujuan untuk digunakan sebagai uji umum
Karbohidrat (dapat di gunakan untuk menentukan semua macilm karbohidrat) maka
didapatkan hasilnya sebagai berikut :
Sari Jeruk ditambahkan 2 tetes alfanaftol wamya kuning tua,
kemudian setelah ditambahkan H2SO4 1 ml terbentuk 2
lapisan yaitu lapisan atas berwarna ungu pekat dan lapisan bawah berwarna ungu
dan tidak ada gelembung gas (tidak mengandung karbohidrat).
Sari Nanas ditambahkan 2 tetes alfanaftol warnya ungu pekat, kemudian
setelah ditambahkan H2SO4 1 ml terbentuk 2 lapisan
yaitu lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah berwama coklat dan tidak
ada gelembung gas (tidak mengandung karbohidrat).
Sari Tebu ditambahkan 2 tetes alfanaftol warnya ungu pekat,
kemudian setelah ditambahkan H2SO4 1 ml
terbertuk 2 lapisan yaitu lapisan atas berwarna putih dan lapisan bawah
berwarna coklat dan tidak ada gelembung gas (tidak mengandung karbohidrat.
Sari Cucian beras ditambahkan 2 tetes alfanaftol warnya putih susu, kemudian
setelah ditambahkan H2SO 1 ml terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas
berwama putih keruh dan lapisan bawah berwarna abu abu dan ada gelembung
gas berarti mengandung karbohidrat.
Tabel : Uji Mollish
dari perincian diatas.
Sebagai
Blangko
|
Ditambahkan
2 tetes
Alfanaftol
|
Ditambahkan H2SO4
|
Karbohidrat
|
|
Lapisan
atas
|
Lapisan
bawah
|
|||
Sari Jeruk
|
Kuning tua
|
Ungu pekat
|
Ungu
|
Tidak ada
gelembung
gas
|
Sari Nenas
|
Kuning tua
|
Ungu pekat
|
Coklat
|
Tidak ada
gelembung
gas
|
Sari Tebu
|
Putih pekat
|
Putih
|
Coklat
|
Tidak ada
gelembung
gas
|
Sari Cucian
Beras
|
Putih susu
|
Putih keruh
|
Coklat
Keruh
|
Ada
gelembung
gas
|
Maka dari tabel. diatas dapat diambil kesimpulannya yaitu bahwa
larutan yang terdapat gelembung-gelembung gas berarti larutan tersebut
mengandung karbohidrat pada saat ditambahkan pelarut alfanaftol dan pelarut H2SO4.
Sehingga hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Atmakusumah
(2006) 'yang menyatakan bahwa apabila pada larutan terdapat
gelembung-gelembung gas itu berarti larutan tersebut mengandung karbohidrat dan
jika larutan tersebut tidak mengalami reaksi gelembung gas maka itu berarti
larutan itu tidak mengandung karbohidrat dan hal ini sesuai juga dengan
pernyataan Alexxabert (2003), yang menyatakan bahwa pada uji
percobaan kelarutan dan percobaan molisch Amilum dan Glukosa yang ditambahkan
Alfanatol dan asam sulfat hasilnya akan terbentuk cincin yang berwarna ungu
pada dasar tabung, yang mana itu membuktikan amilum dan glukosa mengandung
karbohidrat.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kegiatan Praktikum ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksialdehida
dan polihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon. Karbohidrat dikelompokkan menjadi
empat kelompok penting yaitu monosa-karida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Pengujian pada karbohidrat ada 2 macam yang dilaksanakan pada
praktikum ini yaitu uji molisch dan uji peragian. Fruktosa adalah larutan yang
memiliki warna yang berbeda yaitu merah bata dibandingkan dengan larutan yang
lain yang memiliki warna biru kemerah-merahan. Glukosa, fruktosa, sukrosa,
laktosa, galaktosa, dan maltosa merupakan karbohidrat, ini ditandai dengan
adanya perubahan warna pada larutan.
Saran
Bagi praktikan yang mengontrak mata kuliah Biokimia selanjutnya
diharapkan lebih bersungung-sungguh dalam melaksanakan praktikum dan lebih
meningkatkan ketelitiannya dalam bekerja, serta dapat meningkatkan kekompakan
dalam kelompoknya. Kareana dengan demikian mudah-mudahan pratikum akan
berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan dan mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Atmakusumah. 2001.
http://fraeinstein.blogspot.com/2011/11/laporan-biokim-karbohidrat_03.html. 6
April 2013
Frans wesly. 2011. http://fraeinstein.blogspot.com/2011/11/laporan-biokim-karbohidrat_03.html.
6 April 2013
Nelson. 2009.
http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2012/07/laporan-semester-praktikum-biokimia_06.html.
6 April 2013
Poedjiadi, Anna dan F.M Titin Supriyanti. 2005. Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta: UI Press
Pratana, Crys Fajar dkk. 2003. Kimia Dasar 2: Common Textbook.
Malang: UM Press.
Ronditasyah. 2009. Uji Kandungan Karbohidrat. (online).
(http://sweetir1s.multiply.com/journal/item/5/karbohidrat, diakses
5-April-2013).
Syekti.2008.Uji Molish. (online).(http://www.blogpribadi.com/,
diakses 5-April-2013).
Tim Pengasuh Mata Kuliah Biokimia I. 2009. Penuntun Praktikum
Biokimia I. Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian.
Universitas Sriwijaya. Indralaya.
Wahjudi, dkk. 2003.
Kimia Organik II. Malang: UM Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar