Translate

Sabtu, 27 Desember 2014

laporan semester Biokimia


I. PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang                                   
Biokimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi di dalam zat hidup (sel hidup, makhluk hidup), baik itu mokroorganisme, tanaman, invertebrata avertebrata, hewan menyusui dan manusia. Dalam hal ini, dapat kita ketahui bagaimana kumpulan zat hidup bercampur atau bereaksi menghasilkan zat. yang disebut dengan zat hidup. Dan peranan biokimia ini adalah sebagai dasar pengembangan pengetahuan dasar kedokteran, pertanian, peternakan, biologi, mikrobiologi, dan yang lainnya, yang erat hubungannya.
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini, protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting, sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan sebagai hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam diantaranya: ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan dan deret asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak) tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun atas rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Karbohidrat sering disebut dengan sakar, yang terbentuk pada proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal dalam penyatuan CO2, Hidrogen, Oksigen, dan energi matahari ke dalam bentuk hayati. Karbohidrat merupakan sumber karbon untuk sintesa biomolekul dan sebagai bentuk energy poiimerik, dan komponen dari unsur- unsur struktural sel dan merupakan bagian dari asam nukleat. Dan karbohidrat ini mengandung komponen utama dan paling utama yaitu monosakarida.
Karbohidrat ini tersusun oleh tiga bagaian yaitu polihidroksi aldehid, polihidroksi protease, dan polihidroksi keton. Karbohidrat terdiri dari tiga bagian diantaranya monosakaraida, oligosakarida, dan polisakarida.
Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organiknya, berupa: eter, kloroform, benzen, alcohol, bensin, dan tetra yang karena sebagian besar tergolong gugus lipofil. Secara sederhana lipida terdiri dari asil gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk korotenoid, dan steroid. Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu lemak (olive), dan minyak (oil). Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan minyak lebih banyak diperoleh dari tumbuh- tumbuhan.
Trigliserida disebut juga lipid Netral, yang merupakan molekul yang tidak bermutan. Sedangkan Enzim protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengktalisis reaksi yang berlangsung didalamnya.
Enzim merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.

1.2    Tujuan Praktikum
Praktikum Biokimia Dasar melaksanakan parktikum sebanyak empat judul yaitu protein dan asam amino, karbohidrat, lipida, enzim, dimana setiap judul praktikum tersebut mempunyai tujuan masing-masing, dimana setiap judul praktikum tersebut mempunyai tujuan masing-masing.
Adapun tujuan pada praktikum biokimia dasar yang berjudul protein dan asam amino ada banyak. Pertama, pada kelarutan asam amino yang bertujuan untuk melihat daya larut berbagai asam amino dalam pelarut. Pelarut yang berbeda kedua, uji ninhidrin yang bertujuan untuk mengidentifikasi asam α-amino. Dan yang terakhir adalah uji millon yang brtujuan untuk mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus fendik (tirosin)
Adapun tujuan dan manfaat pada praktikum Biokimia Dasar yang berjudul karbohidrat ada 4, yaitu: pertama, untuk mengetahui terjadinya fermentasi yang dilakukakan oleh sel ragi. Kedua, untuk menguji adanya karbohidrat dari beberapa bahan yang di uji (secara umum). Ketiga, digunakan sebagai uji umum karbohidrat dapat digunakan untuk menentukan semua macam karbohidrat.
Pada praktikum Lipida ini, sub materi yang dipraktikumkan minggu ini ada dua. Pertama pada daya kelarutan lipida, ini bertujuan untuk melihat daya larutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut. Kedua, pada praktikum emulsi dari lemak bertujuan untuk mengamati keadaan emulsi dari lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgatur.
Adapun tujuan dari praktikum enzim ini adalah untuk mengetahui pengaruh enzim papain dalam krim santan kelapa untuk menghasilkan minyak, dan juga untuk mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.
Manfaat yang dapat kita peroleh dari praktikum ini adalah dengan adanya hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat digunakan sebagi titik acuan dan bahan perbandingan didalam menjawab segala permasalahan tentang pengujian dari bagian-bagian Biokimia Dasar tersebut, serta masukan bagi kita semua di dalam mata kuliah biokimia tersebut, dan menjadi syarat di dalam memenuhi tugas praktikum dan mata kuliah biokimia dasar ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Anwar M (1990), bahwa asam amino merupakan satuan penyusun protein,berdaarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino.
Abas (1999) Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan beraksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan  hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Addi Krisbyanto (2008) Protein adalah senyawa penting menyusun sel hidup. Senyawa ini tedapat semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun tumbuhan. Fungsin protein sangat beragam  antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. Dalam bahasa yunani protein berarti “pengikat satu” dan “yang utama”. Asam amino adalah satu golongan senyawa karbon yang setidaknya Mengandung satu karboksil (-COOH) dan satu gugusan animo (-NH2).
Allen (1998), menyatalian bahwa asirm-asam amino adalah unit dasar dari struktur protein.
Argham (1990) Kelarutan protein didalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, PH, Suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.
Dryer (1993), protein dicerna sebagai asam amino penyusun ya oleh enzim proteolitik dan peptidase yang ada didalam saluran gastroitetinal.
            Dickerson (1998), asam amino merupakan suatu penyusunan protein dan dapat dibedakan menjadi Monosakarida, disakarida, Oligosakarida.
Doohan, James (1990), menyatakan bahwa protein dapat larut dalam air danjika dipanaskan dapat membeku.
E.Jhon (1992), Uji millon digunakan untuk menentukan larutan benzene.
Edman (1990), menyatakan bahwa peptida dilihat dari strukrurnya tergolong amida asam dan merupakan senyawa majemuk yang dapat diuraikan melalui hidrolise menjadi aasam amino.
Fetien Yarid (2006), Protein bersifat amfoter, yaitu dapat beraksi dengan larutan asam maupun basa. Daya larut protein berbeda didalam air, asam dan basa sebagian ada yang mudah larut . dan ada pula yang sukar laut. Apabila protein tidak larut lemak seperti eter atau kloroform. Apabila protein dipanaskan atau diditambahkan etanol absolut maka protein menggumpul (terkoagulasi). Hal ini diaebabkan etanol menarik mental air yang melengkapi molekul-molekul protein.Gunsrone {1999), yang menyatakan bahwa campuran asam amino merupakan campuran yang dapat berubah-ubah wamannya. Semua ini tergantung pada penambahan HCL.
Jameso Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai katalisator karena erzirn se-bagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.
Jhonson (2002),menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam ekstraksi
minyak kelapa adalah erzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan
protein (proteolitik)
Jaru Anwar (1999), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam basa.
Kurnia Kusnawidjaja (1993) Uji millon, dengn percobaan millon albumia berlangsung positif, karein juga positif, tetapi untuk gelarin negatif, jika mungkin positif lemah sekali, gelarin mengandung sedikit sekali tirosin
Manion (1999), yang menyatakan bahwa cincin tersebut disebut cincin ungu senyawa kompleks.
Montgomery (1996), menyatakan bahwa ekstrak ragi (bebas sel) mempunyai kemampuan untuk mengubah glukosa menjadi etanol.
Michael (1991), menyatakan bahwa ketosa dapat dihidrasi lebih cepat daripada aldosa sehingga diperoleh turunan furfural yang selanjutnya berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompelks merah.
Nuryani (1998), yang menyatakan bahwa apabila beberapa monosakarida seperti glukosa fruktosa dan manosa diragikan maka akan terbentuk etil alcohol dan CO2.














III. MATERI DAN METODA
3.1    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat Praklikum Biokimia Dasar ini mengenai protein dan asam amino, karbohidrat, lipida, dan enzim dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret 2014 sampai dengan 11 April 2014 WIB s/d selesai, yang bertempat di Laboratorium Kimia Dasar ( UMIPA )  Universitas Jambi.

3.2    Materi
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biokimia dasar ini adalah HCl 0,1 N, NaOH 0,1 N, etanol, kloroform, asam- asam amino (glisin, lisin, glutamat, dan alanin masing- masing 30 gram), asam amino (tirosin, histidin,
arginin, dan tritofan masing-masing 1 gram/ liter ), larutan Ninhidrin sebanyak 2 gram/ liter, asam sulfat 10 gram/ liter, HCL 1 N, NaNO3 50 gram/ liter, NaCO: l0 grarn/ liter, es batu, asam-asam amino sampel (glisin, tirosin, histidin, arginin, dan triptofan masing- masing 3 ml), Fenol l0 tetes, NaNO3 10 tetes, pereaksi millon 10 tetes, air, larutan aquades, larutan monosakarida, ragi (yeast), NaOH, iarutan iod 5 mmol/ liter, selulosa 10 ml, glikogen, pati, larutan inulin 200 ml, larutan asam sulfat pekat l0 tetes, alfanaftol l0 tetes, asam amino polisakarida (fruktosa dan glukosa), sari jeruk, sari tebu, sari nanas, sari ubi kayu, air cucian beras, asam-asam lemak (butirat, stearat, dan asam oleat), lemak dan minyak (lard, butter, margarin, olive, keju), fosfolipida (lesitin telur), kolesterol (santan kelapa), pelarut (aseton, alkohol, kloroform, dan eter), minyak parafin, minyak kelapa,HCl encer, soda botol, buah pepaya muda, lesitin telur ayam, dan krim santan kelapa.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum tersebut adalah tabung reaksi, beker glass, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, erlenmeyer, penjepit tabung reaksi, penangas air, spritus (pembakar), tabung fermentasi (peragian),  kertas saring, pipet pengencer, neraca analitik, tissue.
Kelarutan asam amino,alat dan bahan  yang digunakan adalah Tabung reaksi,beker glass,batang pengaduk.Sedangkan bahan yang digunakan HCL, NaOH, Etanol, Kloroform, dan Asam amino.

3.3    Metoda
Adapun metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah :

Protein dan Asam Amino
Kelarutan Asam Amino cara kerjanya yaitu :
Siapkan 5 buah tabung reaksi yang di isi dengan pelarut : HCL, NaOH, etanol, klorofrom dan air (masing- masing 3 ml). Larutkan 0,5 gram asam amino ke dalam masing-masing pelarut tersebu gunakan pengaduk bila pertu catat bagaimana hasilnya dan bagaimana kesimpulan saudara
Uji Ninhidrin cara kerjanya yaitu :
Masukan 2 ml asam amino yang akan diidentifikasi ke dalam tabng reaksi denan pH netral. Tambahkan pereaksi Ninhidrin. Didihkan selama 2 menit dalam penangas air. Amati wama hasil reaksi tersebut dan simpulankan hasil pengamatan anda.
Uji Millon cara kerjanyayaitu :
Siapkan larutan asam amino yang akan didentifikasi ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 ml. Tambahkan 5 tetes pereaksi Millon dan didihkan selama l0 menit dan tamalrkan 5 tetes NaNO3. Amati warna hasil reaksi dan beri kesimpulan dari pengamatan anda.


Karbohirat
Peragian cara kerjanya yaitu :
Masukan larutan monosakarida kedalam sabuah tabung reaksi, kemudian tambahkan sedikit ragi, kocoklah sehingga terjadi suspensi, kemudian suspense tersebut dimasukan kedalam sebuah tabung peragian. Biarkan sejenak pada suhu 300 C (suhu kamar) sehingga terbentuk CO2. Tambahkan NaOH kedalam suspensi (sehingga CO2 yang terbentuk hilang) tersebut. Kemudian kerja 1 sampai dengan 4 juga dilakukan tanpa menggunakan ragi (sebagai blangko).
Uii lod cara kerjanya yaitu :
Masukan Larutan yang diuji (pati)kedalam tabung reaksi. Tambahkan HCL encer, selanjutnya tambahkan lagi  2 tetes lod. Sebagai blangko lakukan prosedur 1 dan 2 tanpa menggunakan larutan yang diuji (diganti dengan aquades). Lalu bandingkan warna yang terjadi antara yang menggunakan larutan uji (pati) dengan menggunakan blangko (aquades).
Uji Molisch cara kerjanya yaitu :
Siapkan 6 buah tabung reaksi yang masing-masing disi 2 ml sari jeruk, nanas, tebu, ubi kayu, air cucian beras dan air (sebagai blangko). Pada masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 2 tetes alfanaftol. Kemudian dengan hati-hati ditambahkan pada masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 1 ml melewati dinding dalam sehingga terbentuk dua lapisan. Amati dengan seksama setiap perubahan warna pada batas kedua cairan tersebut (pada masing-masing larutan yang diuji).

Lipida
Daya Kelarutan Lipida cara kerjanya yaitu :
Periksalah larutan lipida dan asam- asam lemak dalam air dan pelarut-pelarut di atas, catat perbedaan di antara gugus-gugus utama lipida. Teteskan 1 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering. Amati pembentukan suatu noda lemak yang jernih. Masukan 1 ml air, tambahkan lipida yang telah dilarutkan dalam etanol kedalam tabung reaksi. Catat penampakan laruta segera setelah pencampuran dan setelah dibiarkan beberapa menit. Masukkan air 3 ml kedalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaifiin (olive) kedalam 2 tabung reaksi tersebut. Tarnbahkan lagi larutan lesitin kedalam salah satu tabung reaksi yang lain. Lalu kocok campuran dengan baik dan bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.

Emulsi dari Lemak cara kerjanya yaitu :
Gunakan 4 tabung reaksi yang masing- masing berisi kurang lebih 5 ml air. 1 tetes minyak paraffin, 1 tetes HCL yang encer, 1 tetes minyak kelapa 1 tetes soda Lalu amati apa yang terjadi dan jelaskan keadaan masing-masing tabung reaksi tersebut.
Enzim
Metoda yang digunakan pada praktikum Enzim yaitu : pada penyediaan getah buah pepaya muda yaitu pertama buah pepaya muda ditorehkan dengan alat tahan karat (pisau carter) yang terlebih datrulu diolesi atau disterilkan dengan alkohol 70 % dan dip[iarkan pada nyala bunseru getah yang keluar ditampung sesuai dengan kebutuhan.
Pada penyedian getah buah pepaya pada krim santan kelapa yaitu pertama kedalam 100 ml krim santan kelapa ditambahakan 3 ml getah buah papaya kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasikan ke dalam inkobator pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja kerja saudara dengan alkohol 70% srrat akan melakukan percobaan dan lakukan juga perlakuan tanpa penambahan getah pepaya (sebagai kontrol).

















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Protein
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini, protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting, sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan sebagai hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam diantaranya: ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan dan deret asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.

Uji Ninhidrin
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, kami mendapat hasil sebagai berikut :

Asam Amino
Waktu Setelah Pencampuran
Waktu
Warna Setelah di Panaskan
Glisin
Tirosin
Histidin
Arginin
Triptopan
Ungu
Bening
Ungu Pekat
Jingga
Kuning Muda
01:08:53
01:02:95
02:00:00
01:23:20
01:00:45
Ungu Pekat
Ungu Tua
Purple
Purple
Biru Pekat

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang uji ninhidrin dapat dibuktikan bahwa ninhidrin senyawa oksidator kuat bereaksi dengan tri9ptofan dan tyrosin karena ph dari protein tersebut mencapai 4-8. Sedangkan pada glisin, arginin, dan histidin perubahan warna yang terjadi menunjukan bahwa asam-asam amino ini bereaksi dengan ninhidrin, hal ini sesuai dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Reaksi yang paling umum digunakan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil hidroplisisnya. Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya asam amino atau mengetahui adanya pelepasn protein oleh cairan tubuh.
     Menurut Novita (2009) uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida. Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu. Sedangkan menurut Riawan (1990) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
.
4.2  Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari Monosakarida, yang merupakan senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan Polisakarida. Lipida (lemak) tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam kloroform, bensin. Lipida disusun atas rantai Hidrokarbon panjang berantai lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di bumi ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.

Peragian

Larutan Monosakarida 2ml
Ditambah Ragi
Ditambah NaOH
Glukosa
Putih Susu
Putih Susu Pekat
Fruktosa
Putih Susu
Jernih Bening
           
Tidak terbentuknya Co2, karena suhu atas 30 C, ragi mngendap warna larutan di bawah keruh. Sedangkan diatas bening. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip karena adanya pengaruh suhu. Beberapa monosakarida seprti glukosa, fruktosa dan manosa yang juga disebut ” Zhimoheksosa”.
Hasil dari percobaan ini yaitu Co2 tidak dapat membentuk pada suhu 300C, karena pada saat praktikum berlangsung suhu diatas 300C, yang terjadi perubahan hanya terbentuk endapan dari bagian bawah dan larutan bagian atas agak bening.
Pada praktikum peragianlarutan monosakarida seperti glukosa dan fruktosa jika ditambahkan sedikit ragi maka larutan tersebut akan berwarna putih susu dan bening, dan bila ditambahkan NaOH 0,5 N maka larutan glukosa berwarna putih susu dan jernih bening. Hal ini sesuai dengan pendapat Ket (2001) yang menyatakan monosakarida merupakan satuan karbohidrat yang paling sederhana, monosakarida tidak bisa dihidroksis menjadi karbohidrat yang lebih kecil.

Uji Iod

            Selulosa + HCl + iod               Putih kekuningan
            Aquades          tetap putih bening

Ini disebabkan oleh, selulosa merupakan karbohidrat. Sesuai dengan bukunya Grindra yang berjudul Biokimia 1, bahwa karbohidrat atau zat yang mengandung karbohidrat akan mengalami perubahan warna.

5 ml Pati Ditambahkan
5 ml Akuades Ditambahkan
3 ml Hcl Encer
3 ml Hcl Encer
2 Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
2 Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
Warna : Biru Pekat
Warna : Biru Bening Jernih

Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Iod

Pernyataan diatas dapat disimpulakan dengan pernyataan Frikson (1998) yang menyatakan bahwa pati direaksikan dengan larutan iod maka menghasilkan pati biru dan apabila glikogen dan pati terhidrolisis sebagian akan membentuk warna merah coklat.

Dan juga menurut (Harold, 2003), yang menyatakan bahwa hanya patilah yang menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iondin. Hal ini disebkan karena dalam larutan putih, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar