Translate

Sabtu, 27 Desember 2014

Laporan mingguan praktikum Biokimia daya kelarutan lipida dan emulsi lemak

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
DAYA KELARUTAN LIPIDA DAN EMULSI  LEMAK






OLEH :
LUQMAN HAKIM

 E10013041



FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya,sehingga penulis dapat menyusun laporan mingguan Praktikum Biokimia dengan judul Karbohidrat dan sub-judul Peragian dan Uji Molisch ini. Laporan Praktikum mingguan ini di buat oleh penulis berdasarkan hasil praktikum kedua yang telah dilaksanakan.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan mingguan ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan di masa mendatang. Semoga laporan mingguan ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.


                                                              Jambi,    April 2013


                                                                        Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ..........................................................................................................  ii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
                 Latar Belakang................................................................................. 1
                 Tujuan dan Manfaat......................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 4
METERI DAN METODA.................................................................................. 6
                 Waktu dan Tempat........................................................................... 6
                 Materi............................................................................................... 6
                 Metoda............................................................................................. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 8
PENUTUP......................................................................................................... 12
                 Kesimpulan...................................................................................... 12
                 Saran................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13



 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organiknya, berupa: eter, kloroform, benzen, alcohol, bensin, dan tetra yang karena sebagian besar tergolong gugus lipofil. Secara sederhana lipida terdiri dari asil gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk korotenoid, dan steroid. Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu lemak (olive), dan minyak (oil). Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan minyak lebih banyak diperoleh dari tumbuh- tumbuhan.
Lemak (lipida) merupakan senyawa organik yang tidak larut dalarn air tetapi dapat diekstrasikan dengan pelarut non polar seperti kloroform, benzen, dan eter. Lemak terdiri dari ester asam lemak dan gliserin, Iemak tidak dalam air tetapi larut dalam ester, kloroform, bensin" karena sebagian besar tergolong gugus lipofil. Dialam terdapat sebagai lemak yang netral dan disamping zat-zat yang menyerupai lemak (lipoid). Lipida terutama disusun atas rantai hidrokarbon panjang beiantai lurus, bercabang atau membuat stnrktur siklis. Lipida kompleks mengandung komponen non lipida seperti fosfat pada lipida protein pada proteolipida atau pada glukolipida. Trigleserida atau hiasil gliserol merupakan molekul tidak bermuatan dan dikenal juga sebagai lipida nehal, lemak atau minyak sederhana. Trigleserida merupakan bagian lipida yang dikonsumsi. Trigleserida terurai menjadi komponen penyusun oleh lipase. Fosfolipida merupakan turunan tiasil gliserol yang salah satu komponen asam lemaknya oleh senyawa fosfat. Fosfolipida yang sering dijumpai dialam adalah lesitin, sefalin" fosfogliserida serin, fosfogleserida inositol.
Trigliserida disebut juga lipid Netral, yang merupakan molekul yang tidak bermutan. Sedangkan Enzim protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengktalisis reaksi yang berlangsung didalamnya.
Enzim merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
Cara ini memiliki beberapa kelemahan, sehinggga yang sering dan umum dilakukan adalah cara membiakkan mikroba penghasil enzim yang dikehendaki pada media tertentu kemudin diektraksi. Keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya produksi lebih rendah, dapat di produksi dalam waktu singkat serta mudah dikontrol. Kecepatan produksi enzim dapat lebih ditingkatkan dengan mengunakan strain mikroba, induksi mutan dan perbaikan kondisi kultur pertumbuhannya.
Enzim secara khasnya disebut dengan katalisator yaitu dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada umumnya tidak ikut muncul dalam perekasian tersebut. Enzim ini juga merupakan protein yang disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya, enzim ini juga disebut biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi. Enzim ini diproduksi dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Di dalam tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena jika tidak ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat. Sebagai parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu Kmax dan Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin tinggi pula spesifik aktifitasnya.



Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum biokimia dasar ini tentang Lipida dengan sub judul Daya Kelarutan Lipida dan Emulsi dari Lemak adalah pada Daya Kelarutan Lipida yaitu untuk melihat daya kelarutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut, sedangkan pada Emulsi dari Lemak yaitu untuk mengamati keadaan emulsi dari lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgator. Manfaat yang di peroleh dari praktikum ini adalah dapat membedakan larutan yang tercampur/mengandung lemak dan yang tidak, bentuk reaksi emulsi serta karakteristik-karakteristik warna yang terjadi pada uji Lipida ini.














TINJAUAN PUSTAKA

Herikson (2003), menyatakan bahwa biokatalis yang sangat efisien dan asam lemak berfungsi sebagai bahan bakar metabolik dan pembangunan untuk lipid lain.
Brians (2001), menyatakna bahwa lipida menggunakan komponen sel atau jaringan terdiri atas beraneka ragam senyawa sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan benzen.
Jhoq Kimball (2001), menyatakan bahwa lipid adalah zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zat tersebut sukar/sam sekali tidak larut dalam air.
Ansell (2001), yang menyatakan bahwa lipid merupakan asam lemak biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut non polar yaitu  eter, chloroform, benzene.
Ekanarmi (2000), menyatakan bahwa lipida (lemak) bahan baku merupakan penyusun fosfolipid suatu jenis lipid yang merupakan penyusun membran sel organisme, salah satu contoh senyawa fosfolipid adalh lesitin yang terdapat dalam otak danjaringan saraf,
Yuris, Brin (2000), menyatakan bahwa emulsi merupakan sediaan yang mengandung zat yang tidak dapat bercampur biasanya terdiri meinyak dan air dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang
Yuntus (2001), menyatakan bahwa emulsi merupakan sediaan yang obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa dan distabilkan oleh zat pengemulsinya atau surfaktan yang cocok.
Zandrius (2001), menyatakan bahwa sifat fisik lipid adalatr tidak dapat larut dalam air tetapi larut dala satu/lebih pelarut organik misalnya eter, kloroform, benzen, dan sering disebut pelarut lemak. Ada hubungan dengan asep lemak dan estery mempunyai kemungkinan untuk digunakan oleh makhluk hidup.
Ftanley (2005), menyatakan bahwa terjadinya emulsi tidak stabil dikarenakan larutan tersebut adanya lemak dan air sedangkan emulgatornya didalam larutan tidak terdapat (ada) karena semua tabung tersebut emulsi tidak stabil.
Weinberg (2003), menyatakan bahwa lipid dikandung oleh organisme adalah lemak yaitu ester-ester dan gliserol asam-asam (asam karboksil dengan rantai alkoholnya yang panjang).













MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktikum Biokimia Dasar ini dengan sub-judul daya kelarutan lipida dan emulsu dari lemak dilaksanakan pada hari senin tanggal 8 April 2013. Tempat pelaksanaan dari praktikum Biokimia ini yaitu di Laboratorium Mipa Fakultas Sains dan Tehnologi ,Universitas Jambi dan dimulai pada puku 12.00 WIB sampai selesai.

Materi
Daya Kelarutan Lipida
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada Praktikum biokimia pada uji daya kelarutan lipida ini adalah asam-asam lemak( butirat, stearat dan asam oleat), lemak dan minyak (lard, butter, margarin dan olive), fosfolipida (lesitin telur), kolesterol, pelarut (aseton, alkohol, kloroform dan eter), tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes dan erlenmeyer.
Emulsi dari Lemak
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Biokimia pada uji emulsi dari lemak adalah sebagai berikut minyak parafin, minyak kelapa, HCl encer, Soda, tabung reaksi, kertas saring, dan pipet tetes.




Metoda
Daya Kelarutan Lipida
Daya kelarutan Lipida cara kerjanya adalah sebagai berikut pertama periksalah larutan lipida dan asam-asam lemak dalam air dan pelarut-pelarut di atas, catat perbedaan di antara gugus-gugus utama lipida, kemudian teteskan 1 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering. Amati pembentukan suatu noda lemak yang jernih, lalu masukkan 1 ml air, tambahkan lipida yang telah di larutkan dalam etanol ke dalam tabung reaksi. Catat penampakkan larutan segera setelah pencampuran dan setelah dibiarkan beberapa menit, setelah itu masukkan air 3 ml ke dalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaitun (olive) ke dalam 2 tabung reaksi tersebut. Tambahkan lagi larutan lesitin ke dalam salah satu tabunng reaksi, dan minyak zaitun ke dalam tabung reaksi yang lain. Kocok campuran dengan baik dan bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.

Emulsi dari Lemak
Adapun cara kerja dari emulsi dari lemak adalah gunakan 4 tabung reaksi yang masing-masing berisi kurang lebih 5 ml air, pada tabung 1 tambahkan 1 tetes minyak parafin dan tambahkan 1 tetes HCl yang encer, tabung 2 tambahkan 1 tetes minyak kelapa dan tambahkan 1 tetes HCl yang encer, tabung 3 tambahkan 1 tetes minyak parafin dan 1 tetes soda, dan pada tabung ke 4 juga tambahkan 1 tetes minyak kelapa dan tambahkan 1 tetes soda. Amati emulsi yang terjadi dan jelaskan keadaan masing-masing tabung reaksi.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya Kelarutan Lipida
Pada Daya Kelarutan Lipid yang bertujuan untuk melihat daya kelarutan lipida dan asam-asam lemak dalam pelarut nnaka didapatkan hasilnya sebagai berikut:
Setelah dimasukan pelarut lipida berupa stearat ke dalam tabung reaksi yang berisi air maka terlihat pembentukan 2 bagian endapan larutan yaitu lapisan bawah yakni airnya bening dan jumlahnya lebih banyak dan pada lapisan atas yakni endapan berwarna putih keruh dan terdapat bintik-bintik dan jumlahnya lebih sedikit.
Kemudian setelah dimasukan pelarut lipida berupa stearat ke dalam tabung reaksi yang berisi alkohol maka terlihat pembentukan 2 baglan endapan larutan yaitu lapisan bawah yakni aimya putih keruh dan jumlahnya lebih banyak dan pada lapisan atas yakni endapannya padat dan berwarna putih kekeruhan dan jumlah nya sedikit.
Setelah diteteskan 1 tetes kolestrol keatas kertas tissue dan . dibiarkan kering maka hasilnya terlihat pemisahan noda putih yang jernih yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan noda yang mengental dari kandungan stearat yang jumlahnya sedikit sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kandungan lemak jemih daripada lipida seperti stearat sangat banyak (tinggi).
Setelah dimasukan 10 tetes kemudian ditambahkan margarin dan kocok terlihat bahwa setelah dicampurkan atau dikocok larutan terlihat bahwa larutan margarin memisah dari larutan lipida, untuk larutan ada 2 lapisan yakni lapisan bawah stearat dan air dan lapisan atas kandungan warna putih kental pada perrnukaan larutan.
Dan setelah dibiarkan sejenak hasilnya bahwa larutan tetap ada dua bagian yakni lapisan bawah putih mengeruh (ada endapan) dan lapisan atas putih kekuning-kuningan.
Setelah air dimasukaan kedalam 2 tabung yang 1 ditambahkan dengan 2 tetes olive dan tabung satunya ditambahkan dengan larutan lisetin pada tabung yang ditambah dengan 2 tetes olive warnanya tetap olive tidak tercampur, sedangkan pada tabung yang ditambahkan dengan lestin warnanya menjadi putih susu dan agak kekuningan.
Tabel : Daya Kelarutan Lipida
Nama larutan
Warna
Bentuk Tekstur
Butirat
bening
kasar
Stearat
putihsusu
halus
a.Oleat
kuning
kasar

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa stearat jika ditambahkan air dapt larut dan wamanya tidak berubah. Tetapi terbentuk gumpalan-gumpalan putih kecil berupa bintik-bintik sedangkan stearat jika ditambahkan alkohol mudah larut tetapi terbentuk gumpalan-gumpaln putih yang kental. Maka pernyataan ini sesuai dengan pendapat dari Jhon, Kinball (2001), yang menyatakan bahwa lipid merupakanz.at organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zattersebut sukar/sama sekali larut dalam air.


Emulsi dari Lemak
Pada Emulsi dari Lemak yang bertujuan untuk mengamati keadaan emulsi dari lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgator, maka didapatkan hasilnya sebagai berikut :
Air yang ditarnbahkan I tetes parafin dan HCI encer didapat hasil bahwa tidak terjadi emulsi karena larutan tersebut bercampur tetapi mengendap di pinggir permukaan.
Air yang ditambahkan dengan minyak kelapa dan HCI encer didapat hasil bahwa terjadi emulsi karena tidak bercampur yaitu terpisah gumpalan minyak ditengah.
Air yang ditambahkan dengan minyak parafin dan 1 tetes soda didapat hasil bahwa larutan tersebut sedikit bercampur dan terdapat gumpalan ditengah dan terjadi emulsi.
Air yang ditambahkan dengan minyak kelapa dan 1 tetes soda didapat hasil bahwa terjadi emulsi karena tidak bercampur dan terdapat gumpalan minyak ditengalr.
Air yang ditambahkan dengan minyak parafin dan 1 tetes soda dan HCI encer, maka terjadi emulsi sebagian dan emulgator.






Tabel. Perincian dari Emulsi dari Lemak.
Pelarut utama
Komponen
pelarut
Bentuk
perubahan
larutan
Ada tidaknya
Emulsi
5 ml air
1 tetes soda
1 tetes
HCl yang encer
Larutan tersebut
Bercampur tapi
Cairan berwarna
bening
Terjadi Emulsi
5 ml air
1 tetes minyak
kelapa dan 1
tetes
HCI yang encer
Larutan tersebut
bercampur tapi
mengendap
dipenggir
permukaan
Terjadi Emulsi
5 ml air
Lemak dan 1
tetes Hcl
Larutan tersebut
bercampur tapi
warna cairan keruh
Terjadi Emulsi

Berdasarkan tabel diatas mak4 dapat kita simpulkan bahwa pada bagian 1, 3, dan 5 terlihat terjadinya emulsi. Maka pernyata,an ini sesuaindengan pendapat dari Yustus (2000), yang menyatakan bahwa jika air dan lemak dikocokan akan terjadi emulsi dan ternyata tidak stabil sehingga akan kembali kepada keadaan semula (campuran) setelah didiamkan sejenak. Dan hal ini d
iperjelas dengan pernyataan Ansell (2001),yang menyatakan bahwa lipid merupakan asam lemak, biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adalah eter, chloroform, benzena karbon tetraklorida, alkohol panas dan aseton.





PENUTUP
Kesimpulan
Setelah di lakukan pengamatan terhadap beberapa uji yang di lakukan pada Praktikum Biokimia ini dapat di tarik kesimpulan bahwa Butirat memiliki warna kuning dan tekstur kasar dan setelah di tambah air larut ke dalam butirat dan memiliki warna kuning jingga,stearat berwarna kuning susu dan berstektur kasar setelah di tambah air larut dalam campuran stearat.oleat berwarna kuning emas dan berstektur kasar setela di tambahkan air tidak larut dan mengendap ke bawah,tidak menyatu satu sama lain dan setelah di masukkan minyak sayur menggumpal ke atas dan tidak menyatu terhadap air dan air tetap jernuh,yang diberi margarine air nya menjadi keruh sedangkan di beri lesitin telur cairan berwarna keruh dan menghasil kan gelembung.HCl yang di tambah soda terjadinya reaksi dan menyatu kemudian cairan tetap berwarna bening,HCl di tambah kan minyak,minyak tidak menyatu dengan cairan HCl dan naik k menyatu keprmukaan HCl,sedangkan HCl yang yang ditambahkan lemak,lemakn tidak menyatu pada HCl dan cairan menjadi keruh.

Saran
Setelah dilakukan beberapa kali praktikum diharapkan alat-alat laboratorium di laboratorium MIPA dapat di lengkapi lagi karena masih banyak peralatan yang sangat dan kurang lengkap sehingga praktikan sangat tidak nyaman dalam melakukan pengujian serta menghambat jalan nya praktikum.



DAFTAR PUSTAKA
Ansell.2001. Langkah Pertama Dalam Kimia. Erlangga. Jakarta.
Brians.2001. Peruntun Pelajaran Kimia untuk SLTA. Genesa Exact. Bandung.
Franley.2005. Pengantar Praktikum Kimia organik. Depdikbud dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta.
Herikson.2003. Pengantar Praktikum Kimia organik. Depdikbud dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta.
Kimball, jhoq(2001)Pengantar Praktikum Kimia organik. Depdikbud dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta.
Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo
weinberg2003.  Dasar – dasar biokimia, jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Yuntus.2001. Pengantar Praktikum Kimia organik. Depdikbud dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta.
Yuris,Brin.2000. Pengantar Praktikum Kimia organik. Depdikbud dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta.
Zandrius. 2001. Laporan Biokimia lipidahttp://sukseskimia-sukseskimia.blogspot.com. 12 April 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar