Translate

Jumat, 26 Desember 2014

laporan mingguan bpfr alat laboratorium

I.  PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang

Mengenali alat-alat yang ada di Laboratorium merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh praktikan sebelum memulai kegiatan praktikum secara keseluruhan.Hal ini dikarenakan pada saat praktikum nantinya praktikan akan selalu berhubungan langsung dan terus menerus dengan alat-alat Laboratorium tersebut,jika ada yang tidak mengetahui tentunya ini akan menjadi kendala dan akan sangat menghambat jalannya praktikum.Begiu juga dengan bahan-bahan yang akan digunakan,praktikan harus mengetahui secara rinci bahan-bahan yang akan di jadikan sampel didalam praktukum tersebut.Jangan sampai ada dari praktikan yang tidak mengetahui bahan-bahan tersebut dan pada akhirnya akan menghambat kelancaran jalannya prktikum.
Anonim (2007), Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005),  laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar,atau ruangan terbuka, misalnya kebun Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

1.2         Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari praktikum  pengenalan alat-alat laboraturium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui macam-macamalatlaboratorium dan fungsidarimasing-masing alat tersebut. Selain itu untuk mengetahui cara kerja alat agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum.
Manfaat dari praktikum ini adalah mengetahui bagaimana cara pengguanaan alat-alat laboratorium dalam berbagai analisis dan kita dapat mendapatkan lebih banyak pengetahuan mengenai alat-alat laboratorium tersebut.



II. TINJAUAN PUSTAKA

Anonim(2012)Analisis contoh mencakup analisis proksimat dianalisis asam lemak. Analisis proksimat meliputi kadar air, kadar abu, lemak, protein, dan serat kasar. Kadar air pada contoh ditetapkan dengan menggunakan oven pada suhu 105ºC sampai tercapai bobot tetap. Kadar abu dianalisis dengan cara pengabuan kering dalam tanur, pada pemanasan suhu 500-600°C selama 6 jam. Penetapan kandungan lemak dilakukan dengan metode soklet dan larutan heksan sebagai pelarut. Protein ditetapkan dengan metode mikro Kjeldhal dan larutan asam klorida sebagai penitar, sedangkan penetapan serat kasar dengan cara hidrolisis contoh dengan larutan asam dan basa encer.
(Wong: 2011)mengatakanbahwaGelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair. Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan tetapi, gelas ukur juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium. Nah untuk membedakannya, gelas ukur yang dipakai di laboratorium disebut dengan tabung kimia. Gelas ukur untuk memasak bentuknya lebih menyerupai gelas. Hanya saja, bentuk bagian atasnya lebih melebar dari bagian bawahnya. Sementara gelas ukur untuk percobaan kimia bentuknya lebih menyerupai tabung. Karena itulah, disebut dengan tabung kimia. Umumnya, gelas ukur terbuat dari bahan plastik dan gelas atau kaca. Selain baha pembuat, bentuk gelas ukur saat ini juga lebih beragam.
(Munadiah:2011)mengatakanbahwaAlu dan nampan terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
(Anonim:2012 ), mengatakanbahwaCawan Petri (Petri Dish) dan Fungsi Cawan Petri. Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dar iplastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri dibuat dalam satu set. Cawan yang berukuran kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan petri ada yang terbuat dari plastik (sekali pakai) ada juga yang terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, biasanya untuk dimasukan kedalam autoclaved.
(Brahmatullah:2011), Labu ukur adalah sebuah perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanyainstrumen ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya digunakan dlmukuran yg terbatas hanya sbg sampel dgn menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada dileher labu. Untuk zat yg berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yg menyentuhleher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
(Wikipedia:2011), Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagencair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
(Ani: 2011), Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan Langkah kerja penimbangan yang meliputi: a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap. b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula.
(Rahma:2009), Peralatan gelas (glass ware equipment)Gelas piala/gelas beker (Beaker glass). Gelas piala merupakan wadah yang paling sederhana untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan. Terbuat dari borosilikat atau plastik. Gelas piala yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari PTPE Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume.
(Emel:2011), Botol semprot, biasanya digunakan untuk menympan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu digunakan juga untuk mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Cara menggunakan: menekan botol maka aquades akan keluar. Selain itucawan petri  digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
(Rahma: 2009), Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)
Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi
Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba
Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk menampung volumePipet (pipette, pipettor, chemical dropper)Digunakan untuk memindahkan sejumlah cairan Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes
).
(Anonim:2008), Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan tekanan uap jenuh yang cukup antara komponen-komponen yang ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang digunakan biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga dapat dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer. Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan tekanan. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen akan mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila selisih titik didih komponen-komponen yang ada pada campuran kecil maka komponen alat distilasi ditambah dengan kolom vigreux.
(Anonim:2012)mengatakanbahwaPipet ukur, yaitu pipet yang fungsinya sama dengan pipet seukuran tetapi kurang tepat dibandingkan dengan pipet seukuran dengantingkat kesalahan 0,01%.   Pipet mikro, yaitu pipet untuk L (1mL sampai 100 mmemindahkan larutan dengan volume yang berkisar 5  L = 0,001 mL) dengan standar deviasi 0,1%. Pipet mikro ini ada yangm dirancang secara otomatis. Pipet tetes, yaitu pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot karet untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu diperhatikan.
(Brahmatullah:2011), Alat laboratorium Gelas Ukur ini berbahan dasar Kaca Borosilikat dan Plastik. Volume Alat Lab Gelas Ukur  ini adalah 250 ml dengan skala 2 ml terdapat bibir tuang agar cairan tidak mudah tumpah saat dituang ke media lain.. Alat Laboratorium Gelas Ukur ini mempunyai variasi volume dari 5 ml hingga 1000 ml dan posisinya dapat berdiri tegak/tidak miring, tidak goyang.
(Evi:2011), Soxhlet merupakan alat yang terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling) bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out. Soxhlet biasa digunakan dalam pengekstrasian emak pada suatu bahan makanan. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
(Rola:2012)Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi. Seperti labu didih hanya pada leher terdapat pipa samping untuk pengeluaran uap air yang akan dikondensasi. Vol 100/125 ml sesuai dengan KA 95, volume : 125 ml.
(Munadiah:2011)Cawan Poreselin terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan. Cawan porselen digunakan untuk menguapakan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi,misalnya didalam oven,diatas tangs air,uap,pasir dan sebagainya.cawan porselen mempunyai kapasitas 4 hingga 2900 ml.Sebagian dari cawan porselen tidak tahan pada pemanasan suhu diatas 300 C.
(Anonim:2008)Sebuah lemari asam atau lemari asap adalah jenis lokal perangkat ventilasi yang dirancang untuk membatasi paparan berbahaya atau beracun, uap asap atau debu. Sebuah lemari asam biasanya sepotong besar peralatan melampirkan lima sisi dari suatu area kerja, bagian bawah yang paling sering terletak di ketinggian kerja berdiri. Dua jenis utama ada, menyalurkan dan sirkulasi.  Prinsipnya adalah sama untuk kedua jenis: udara digambarkan dalam dari depan (terbuka) samping kabinet, dan dibuang di luar gedung atau dibuat aman melalui filtrasi dan dimasukkan kembali ke dalam ruangan. 




III. MATERI DAN METODA
3.1    Waktu dan Tempat

Praktikum bahan pakan formulasi ransum yang berjudul pengenalan alat laboraturium dilaksanakan di Laboraturium Makanan Ternak pada hari selasa 1 april 2014 dari jam 14.00 sampai selesai.

3.2    Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat laboratorium ini sangatlah beragam,namun pada praktikum perdana ini hanya digunakan sebagai objek yang oleh praktikan di gambarkan saja pada laporan sementara praktikumnya. Adapun alat-alat yang diamati tersebut antara lain : pipet tetes, cawan porselen, oven, penjepit, neraca analitik, corong, gelas ukur, eksikator, tanur,dll.

3.3    Metoda

Alat-alat yang akan diamati diletakkan pada posisi yang aman,kemudian diamati untuk selanjutnya digambarkan pada buku laporan sementara.Tak hanya di ganbar namun juga dituliskan nama,serta kegunaan alat-alat tersebut. Praktikanjuga mendengarkan dan memperhatikan asdos menjelaskan apa saja fungsi dan cara kerja alat-alat laboraturium yang ada, kemudian di catat di buku, dandisalinkembali di laporansementarapraktikum.




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Pipet Tetes






Pipet tetes ini mempunyai panjang sekitar 20 cm,dengan ujung pipet yang kecil agak meruncing di tambah dengan sebuah lubang kecil pada ujung pipet,fungsi lubang tersebut untuk mengelurkan zat cair (sampel yang berbentuk cairan).Fungsi umum pipet tetes ini adalah untuk membuat suatu komposisi larutan atau untuk meneteskan air dalam ukuran yang sangat keil sekali.Hal  ini sesuai dengan pernyataan Anan (2008) yang menyatakan fungsi pipet tetes adalah meneteskan air berukuran paling kecil kedalam labu ukur/erlemanyer/pipet gondok dan lain sebagainya.

2.   Cawan Porselen






Bentuk alat yang satu ini lebih menyerupai mangkok yang berukuran sangat kecil,warna cawan ini putih dengan ketebalan antara 0,5-1 cm.Adapun fungsi dari cawan ini adalah untuk menghancurkan sampel bahan pakan yang padat.
MenurutpendapatMunadiah (2011), Cawan Poreselin terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan. Cawan porselen digunakan untuk menguapakan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi,misalnya didalam oven,diatas tangs air,uap,pasir dan sebagainya.cawan porselen mempunyai kapasitas 4 hingga 2900 ml.Sebagian dari cawan porselen tidak tahan pada pemanasan suhu diatas 300 C.

.          3.  Oven







           
Oven ini mempunyai rangkap fungsi,pertama adalah untuk mengeringkan bahan pakan yang terlalu banyak mengandung air sehingga menyulitkan didalam melakukan pengamatan terhadap bahan pakan.Fungsi selanjutnya dari Oven ini untuk mngeringkan peralatan-peralatan Laboratorium yang agak basah untuk kelancaran praktikum (pengamatan bahan pakan).
Oven yang ada dilabaoraturium peternakan ada dua yaitu model Memmert lama dan Memert 2010. Oven berfungsi unutk mengeringkan bahan pakan yang memiliki kadar air tinggi. Carapenggunaannya yaitu dengan menarik pintu oven kemudian meletakan sampel kemudian tutup lalu klik tombol ON atur suhu dan waktu yang diinginkan.

4.      Neraca Analitik








Nama lain dari neraca analitik ini adalah Timbangan,tapi timbangan disini hanya untuk menimbang bahan-bahan yang sangat sedikit sekali ukurannya,biasanya dalm bentuk serbuk.Halim’s (2009) menyatakan timbangan ini berfungsi sebgai alat pengukur massa.
Neraca ananlitik berfungsi sebagai alat penetuan massa atau bobot sampel sesudah atau sebelum pengujian. Komponennya ada ruang ohaus w,adah penimbangan, kontrol berat. Ketentuan untuk sampel butiran atau solid menggunakan plastik alumunium oil/ plastik polyetilen. Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati

5.      Penjepit







     
Penjepit memiliki fungsi yang sangat sederhana sekali,yakni untuk menjepit suatu benda yang akan digunakan dalam praktikum tersebut,biasanya alat yang digunakan (dijepit) berupa tabung reaksi.

6.      Corong








Corong berfungsi untuk memindahkan suatu zat cair dari satu tabung ke tabung yang lainnya lagi.
(Anonim:2010), Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori denganpompa vakum.
Ada 2 macam yaitu corong kimia dan corong buchhner. Corong kimia mempunyai fungsi sebagai alat pemisah antara suatu zat dengan zat lainnya. Fungsi dari corong buchner adalah sebagai alat penyaring (memisah residu dengan larutan yang tidak di inginkan) dan sebagai alat penyaringan dalam proses penentuan serat kasar.
Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum. Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kacadan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori.
Corong Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca. Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan.


7.      Gelas ukur








Berfungsi untuk mengukur bahan yang berbentuk zat cair,ada beberapa jenis gelas pengukur ini,jenis yang di maksud adalah ukuran-ukuran gelas ukur yang berbeda.ada gelas yang berukuran kecil,sedang,dan besar.Scribd (2008) menyatakan Gelas ukur digunakan untuk mengetahui Volum suatu zat cair.



8.      Labu Elemanyer








Labu ini mempunyai fungsi untuk mengukur banyaknya zat cair yang akan digunukan,baik yang berukuran 250 ml ataupun 500 ml.
( Rahma: 2009)Erlenmeyer Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk menampung volumePipet (pipette, pipettor, chemical dropper)Digunakan untuk memindahkan sejumlah cairan Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes).

9.      Tanur dan pemanas listrik








Tanur berfungsi sebagai sebuah peralatan yang mengandalkan daya listrik yang digunakan untuk mengeringkan suatu sampel bahan pakan.tak jauh berbeda dengan tanur,pemanas listrik juga berfungsi untuk memanaskan sampel.Tanur adalah alat yang berfungsi untuk proses penanuran bahan  pakan. Tanur yang ada di laboraturium petrnakan ada duan yaitu tanur yang berkapasitas ± 20 cawan dan Tanur Meleren ˃ 30 cawan dengan tiga rak.
Aziz (2008) menyatakan pengeringan suatu tanaman atau tumbuhan dapat menggunakan Tanur.

10.   Buret








(Wikipedia:2011), Buret memiliki Fungsi sebagai tempat zat titer dalam penentuan protein kasar (khususnya protein titrasi) dan sebagai alat uuntuk kontrol angka titrasi.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagencair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3 .

11.  GelasUkur








(Wong: 2011), Gelas ukur berfungsi untuk menentukan takaran larutan berbentuk solid/ larutan, sebagai tempat penyimpanan sampel larutan sementata. Gelas ukur ada dua macam yaitu gelas ukur dengan bibir dan tanpa bibir. Ukuran gelas ukur ini ada 1000mL, 500mL, 250 mL, 100 mL, 50mL, 25 mL dan 10 mL. Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair. Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan tetapi, gelas ukur juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium. Nah untuk membedakannya, gelas ukur yang dipakai di laboratorium disebut dengan tabung kimia. Gelas ukur untuk memasak bentuknya lebih menyerupai gelas. Hanya saja, bentuk bagian atasnya lebih melebar dari bagian bawahnya. Sementara gelas ukur untuk percobaan kimia bentuknya lebih menyerupai tabung. Karena itulah, disebut dengan tabung kimia. Umumnya, gelas ukur terbuat dari bahan plastik dan gelas atau kaca. Selain baha pembuat, bentuk gelas ukur saat ini juga lebih beragam.

12.  GelasPiala








(Rahma:2009), Gelas piala ada  dua macam yaitu gelas piala dengan bibir yang berfungsi ssebagai tempat letak sampel atau bahan yang berbentuk cair, baik sebelum ataupun sesudah penelitian, untuk memepermudah penuangan sampel larutan. Sedangkan yang tanpa bibir tempat untuk mereaksikan zat-zat kimia, wadah untuk menentukan serat kasar. hal ini sesuai dengan pendapat








13.  Gelas Beaker









Gelas beaker  berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Gelas beker berfungsi sebagai tempat penyimpanan larutan dalam  kapasitas yang kecil dan mempermudah dalam penuangan larutan dengan intensitas yang kecil. Bentuk dari gelas beaker ini adalah semua dengan  bibir. Ukurannya ada 200 mL,, 100 mL, 70 mL, dan 25 Ml

14.  Alu dan Lumpang.








(Munadiah:2011). Alu dan Lumpang mempunyai fungsi sebagai tempat peletakan sampel dan sebagai wadah untuk menghaluskan sampel kasar. Alu dan nampan terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
           





15.  Batang Pengaduk








Batang pengaduk berfungsi untuk melarutkan zat yang akan dicampur didalam gelas ukur.


16.  TabungReaksi








Tabung reaksi berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Fungsi dari alat ini adlah untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam kapasitas yang kecil.








17.  Pipet Tetes







Fungsi dari pipet tetes adalah untuk membantu dalam proses penetesan larutan pada suatu sampel dan mempermudahh dalam pemindahan larutan.

18.  Pipet Volumetrik








Fungsi dari pipet volumetrik ini adalah untuk menyedot (memipet) larutan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan dan mengukut laarutan berdasarkan kapasitas volume. Pipet ukur, yaitu pipet yang fungsinya sama dengan pipet seukuran tetapi kurang tepat dibandingkan dengan pipet seukuran dengantingkat kesalahan 0,01%.   Pipet mikro, yaitu pipet untuk L (1mL sampai 100 mmemindahkan larutan dengan volume yang berkisar 5  L = 0,001 mL) dengan standar deviasi 0,1%. Menurut(Anonim:2012)Pipet mikro ini ada yangm dirancang secara otomatis. Pipet tetes, yaitu pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot karet untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu diperhatikan.





19.  Labu destilasi









Labu deestilasi mempunyai fungsi sebagai media atau tempat untuk mendistilasi sampel pada penentuan protein kasar. Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi. Seperti labu didih hanya pada leher terdapat pipa samping untuk pengeluaran uap air yang akan dikondensasi. Vol 100/125 ml sesuai dengan KA 95, volume : 125 ml. (Rola:2012)



20.  Desikator








Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Eksikator mempunyai fungsi sebagai alat untuk pendinginan sampel yang baru diambil dari oven (yang berkadar suhu tinggi). Didalam eksikator terdapat silikat gel yang berfungsi untuk menyerap panas pada sampel.

21.  Pompa Valkum









Eksikator mempunyai peran untuk mendinginkan sampel yang baru saja di panaskan didalam oven setelah pengeringan,alat ini mempunyai bentuk kotak persegi di bagian bawah serta ada semacam papan untuk meletakkan sampel diatasnya.Sementara pompa Valkum berfungsi untuk memompa cairan setelah disaring,prinsip kerja dari alat ini yakni dengan menggunakan kekuatan udara yang berfungsi untuk mendorong cairan atau sampel yang ada dalam bentuk cair tersebut.

22.  Pemanas Listrik









Pemenas listrik berfungsi memanaskan sampel bersama raksa pada proses penetuan serat kasar.

23.  Lemari Asam








(Anonim:2008), Lemari asam yaitu alat yang ada dilaboraturium yang seperti lemari besar. Lemari asam berfungsi sebagai penyerap racun ketika pembakran bahan pakan. Hal ini sesuai dengan Prinsipnya adalah sama untuk kedua jenis udara digambarkan dalam dari depan (terbuka) samping kabinet, dan dibuang di luar gedung atau dibuat aman melalui filtrasi dan dimasukkan kembali ke dalam ruangan. 
24.  Labu  soxlet.








Fungsi dari labu soxlet yaitu sebagai media untuk tempat pelarut dalam proses penentuan lemak kasar.

25.  Labu Destruksi








Labu destruksi mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mendistruksikan sampel dan sebagai media untuk proses penentuan protein kasar, khususnya dalam tahap destruksi.

26.  Labu Ukur







Brahmatullah(2011),Labu ukur mempunyai bentuk yang berbeda yaitu labu ukur yang tidak bisa berdiri dan labu ukur yang bisa berdiri. Ukuran dari labu ukur ini adalah 1000 ml, 500 ml. Fungsi dari labu ukur ini adalah sebagai alat untuk penyimpanan sampel sementara dan sebagai alat untuk membantu dalam proses pengukuran sampel liquid (larutan). Labu ukur adalah sebuah perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanyainstrumen ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya digunakan dlmukuran yg terbatas hanya sbg sampel dgn menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada dileher labu. Untuk zat yg berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yg menyentuhleher labu ( meniskus berada di atas garis leher )








27.  Cawan petri









Fungsi dari cawan petri ini adalah sebagai media untuk mengembangbiakkan mikroorganisme dan sebagai tempat penyimpanan sampel untuk sementara waktu. Untuk menghitung mikrobba menggunakan coloni counter. Cawan Petri (Petri Dish) dan Fungsi Cawan Petri. Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dar iplastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri dibuat dalam satu set. Cawan yang berukuran kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan petri ada yang terbuat dari plastik (sekali pakai) ada juga yang terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, biasanya untuk dimasukan kedalam autoclaved.(Anonim:2012 )

28.  Pembakar Bunzen









Pembakar bunzen yaitu alat  pembakar bahan pakan. Fungsi alat ini yaitu sebagai alat pemanas bakar pada proses penentuan serat kasar dan protein kasar.



V. PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Adapun kesimpulan setelah melakukan praktikum ini yaitu kita dapat mengetahui bentuk, fungsi, dan cara menggunakan alat – alat laboratorium secara baik dan benar agar pada saat praktikum ataupun penelitian tidak terjadi kesalahan yang tidak kita inginkan.

5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pada bagian akhir ini adalah,berhati-hatilah ketika praktikum sedang berjalan mengingat begitu sensitif dan mahalnya peralatan yang ada pada Laboratorium tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar